Posted by: Magister Komputer | February 12, 2008

Kemudahan berkuliah

Knowledge fo All merupakan motto yang dijunjung oleh Eresha School of Information Technology, jadi untuk mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi tidak boleh terhalang oleh kendala apapun,untuk itu bagi anda yang berkeinginan melanjutkan S2-Magister Komputer segera hubungi kami di 021-68602854 (Bobby)/021-92216442 (Diah) untuk mendapatkan informasi mengenai pendaftaran S2-Magister Komputer…….ada paket 60:40 nah bingung segera telpon !

Salam Manis

Bobby Reza

Head of Operational

Posted by: Magister Komputer | February 12, 2008

Intake Maret 2008

Penerimaan mahasiswa baru telah dilakukan untuk persiapan perkuliahan di bulan maret tanggal 8, 2008, huh sebel banget banyak orang yang tanya akreditasi,yah emang sih aku sadar banget bahwa akreditasi itu adalah sebuah pengakuan (dan itu kita lakukan bahkan kita bulan may sudah di ases ama BAN), cuma apa masyarakat nggak tau yaaah,sebuah kampus yang telah diakreditasi “A” belum tentu jaminan bahwa pelayanan kepada mahasiswa nya baik.

Nah itu yang mau kami buktikan di STTI BI – Eresha School of Information Technology, aku senang banget mendengar mahasiswa angkatan 31 yang seharusnya kelar kuliah jam 20:30 malah keasikan di lab sampai 21:30…….komitmen dan semangat mereka aku acungi jempol !

Sementara itu kelas angkatan 29 yang sedang mengikuti ujian dengan khusyuk pun patut diacungi jempol,wah jauh2 dari sumedang…..belajar yang giat yaaaa

Semoga mahasiswa angkatan 32 yang akan berlangsung juga dapat mengikuti jejak angkatan 29 dan 31……..

lagi Ujian angkatan 31  persiapan akreditasi 

Posted by: Magister Komputer | December 18, 2007

Keceriaan Keluarga besar EEI

Oleh Bobby Reza

Samali (18/12/07), Keceriaan dimulai ketika 2 hari yang lalu Vice President Ibu Elisabeth Maria mengumumkan bahwa seluruh keluarga besar Eresha Education Indonesia gathering di Dunia Fantasi Ancol. Terbayang sudah kepenatan yang sudah menumpuk di kepala akan segera sirna, seluruh staf EEI yang terdiri dari 4 bisnis unit yaitu Eresha College,Eresha Language,Eresha Competency And Development Centre dan Eresha School of Information Technology berkumpul di Samali ,kampus Eresha School of Information Technology, lalu dibriefing oleh VP, en berangkat deh…..nih foto foto lucu mereka….

Harapan dari CEO dan VP adalah semangat kekeluargaan semakin kuat untuk memajukan EEI…….thanks pak Eca, Ibu Ibeth……..(sering2 yaaaa)

Lihat deh ada yang narsis foto ama icon dufan Ada yang masa kecilnya kurang bahagia….:) Yang jenggotan gak mau kalaaah bergaya Bu ibeeeeeth eike takuut naeek tornado….

Keceriaan kami..EEI ! Maniskan senyum kami ! Bukan KLOTER Haji looooo VP liaaat apaaa yaa

Fun Fearless Female neeeh The Thinker Kasih sayang kami…… Lihat perahu tenggelaaaam

Posted by: Magister Komputer | December 14, 2007

Pencuri Impian

VP.EEI from many Sources

Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding dengan rekan-2nya, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepuk tangan kepadanya.  Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah
banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan
sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda bertanya “Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari ?
Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya”. “Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit”, jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang
selama ini dia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat itu, dia bersumpah tidak pernah akan lagi menari. Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak. Suaminya telahmeninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.

Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar.
Sang pakar masih mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab. Si ibu bertanya “, Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. 
Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun ?”.
“Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti dari  dunia tari”, jawab sang pakar. Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. “Ini tidak adil”, seru si ibu muda. “Sikap anda telah mencuri semua impian saya.

Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko !”. Si pakar menjawab lagi dengan tenang “Tidak ….Tidak, saya rasa saya telah berbuat dengan benar. 
ANDA TIDAK HARUS MINUM ANGGUR SATU BAREL UNTUK  MEMBUKTIKAN ANGGUR ITU ENAK. Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga  sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda  sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa ANDA MESTINYA FOKUS PADA IMPIAN ANDA, BUKAN PADA UCAPAN ATAU TINDAKAN SAYA.
Lalu pujian ? Kamu mengharapkan pujian ? Ah, waktu itu kamu sedang bertumbuh. PUJIAN ITU SEPERTI PEDANG BERMATA DUA. ADA KALANYA  MEMOTIVASIMU, BISA PULA MELEMAHKANMU.

Dan faktanya saya melihat bahwa sebagian besar PUJIAN YANG DIBERIKAN PADA SAAT SESEORANG SEDANG  BERTUMBUH, HANYA AKAN MEMBUAT DIRINYA PUAS DAN PERTUMBUHANNYA BERHENTI. SAYA JUSTRU LEBIH SUKA MENGACUHKANMU, AGAR HAL ITU BISA MELECUTMU BERTUMBUH LEBIH CEPAT LAGI.
Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. TIDAK PANTAS ANDA MEMINTA PUJIAN DARI ORANG LAIN”.  “Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan  tetap menari, mungkin hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia. MUNGKIN ANDA SAKIT HATI PADA WAKTU ITU, TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA BERLATIH KEMBALI. TAPI SAKIT HATI  KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK AKAN PERNAH BISA HILANG
SELAMA-LAMANYA …”.

Posted by: Magister Komputer | December 14, 2007

Apa yang Kita Sombongkan

By. Haris (Eresha Language Centre)

Dari Berbagai Sumber.

—-
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang
benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah,
sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih
rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh factor kecerdasan. Kita merasa
lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh factor kebaikan. Kita sering
menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus
dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula
kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun
sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan,
sulit terdeteksi karenaseringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam
batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang
lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan
kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini
berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat
dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dankesadaran sejati di lain kutub.
Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi,
seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita
butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih
banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari
segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati.
Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.

Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir
dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui
oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”.
Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan
pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun
kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan dan ngapain juga sombong ?

Posted by: Magister Komputer | November 19, 2007

PEMBIAYAAN MKOM

Hari Senin tanggal 19 November 2007, merupakan hari yang terberat buat seluruh manajemen Eresha School Of Information Technology (STTI Benarif Indonesia), pembiayaan merupakan salah satu materi pembicaraan di rapat.

Mengingat berbagai perjalanan yang saya lalui untuk menjual dan memasarkan STTI Benarif ke pelosok Jakarta Raya, banyak staf pengajar IT di AMIK dan STMIK yang memiliki limitasi dalam hal pembiayaan,mengingat mereka adalah dosen paruh waktu.

Hasil rapat menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu calon mahasiswa selain diberikan fleksibilitas pembayaran uang kuliah juga diberikan kesempatan bagi yang benar-benar terkendala dengan sisi finansial untuk membayar biaya kuliah 60% dari Rp.21.350.000 (dibayarkan perbulan selama 24 bulan) dan sisanya 40% dibayarkan dengan angsuran selama 1 tahun setelah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus S2 MKOM, tentunya dengan jaminan ijasah ditahan dulu sampai mahasiswa tersebut lunas uang kuliah.

Semua kami lakukan karena kami peduli dan kami memiliki prinsip Pendidikan untuk Semua. 

Salam !

Bobby Reza

Head of Marketing and Non Academics

Posted by: Magister Komputer | November 19, 2007

Situs Resmi Eresha School of IT

Halo,

Sekarang telah online situs resmi dari Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Benarif Indonesia atau Eresha School of Information Technology dengan alamat url http://www.benarif.ereshaeducation.com , situs ini dibuat dengan harapan agar semua informasi mengenai STTI Benarif Indonesia yang telah masuk kedalam grup Eresha Education Indonesia dapat diketahui oleh masyarakat luas.

Selamat Menikmati

Bobby Reza

Head of Marketing and Non Academics

Posted by: Magister Komputer | November 10, 2007

Ketika cinta terurai dengan Perbuatan

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua.
Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau
ia berada di rumah hantu.
Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani
keputusannya?
Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi
dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.
Suatu saat perempuan itu berkata padanya, “Ini emas-emasku yang sudah lama
kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya
membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri.”
Tapi lelaki itu malah menjawab, “Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu.
Aku takkan menikah lagi.”
Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka.
Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang
luar biasa.
Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya.
Lelaki itu menjawab enteng, “Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku
berusaha melakukan yang terbaik.
Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku.
Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya
dalam kesadaranku.
Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik.”
Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta
adalah ketika ia bersemi dalam hati…
terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan
dan tidak nyata…
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon;
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya
menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan
dibuktikan oleh perbuatan.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar
ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa
integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya
integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita
cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah
pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini
adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan
cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang
dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus
membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan
istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.
Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka
perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.**

Posted by: Magister Komputer | November 10, 2007

Ketika Tuhan bilang TIDAK !

Elisabeth Maria.S (VP. Eresha Education Indonesia)

Ketika Kita meminta, “Tuhan ambillah kesombonganku
dariku.”
Tuhan berkata, “Tidak, bukan Aku yang mengambil tapi
kau yang harus menyerahkannya. ”

Ketika Kita meminta, “Tuhan sempurnakanlah kekurangan
anakku yang cacat.”
Tuhan berkata, “Tidak, jiwanya telah sempurna,
tubuhnya hanyalah sementara.”

Ketika Kita meminta, “Tuhan beri aku kesabaran.”
Tuhan berkata, “Tidak, kesabaran didapat dari
ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan,
kau harus meraihnya sendiri.”

Ketika Kita meminta, “Tuhan beri aku kebahagiaan. ”
Tuhan berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan
tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai
keberkahan itu.”

Ketika Kita meminta “Tuhan jauhkan aku dari
kesusahan.”
Tuhan berkata, “Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari
jerat duniawi Dan mendekatkanmu pada-Ku.”

Ketika Kita meminta, “Tuhan beri aku segala hal yang
menjadikan hidup ini nikmat.”
Tuhan berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya
kau menikmati segala hal.”

Ketika Kita meminta, “Tuhan Bantu aku MENCINTAI orang
lain, sebesar cinta-Mu padaku.
Tuhan berkata “Akhirnya engkau mengerti Anak KU”

Kadang kala Kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, Kita
telah susah payah memanjatkan DOA, meminta Dan
berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak Ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan
ratusan lamaran telah Kita kirimkan tak Ada jawaban
sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya
mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan
jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-
tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik Dan
sesuai, justru berakhir dengan penolakkan Dan
kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun
justru kebutuhan yang terus meningkat.

Kadang permintaan Kita adalah yang terbaik karena
menganggap Kita mengetahui dengan pasti apa yang
dibutuhkan TETAPI Tuhan jauh lebih mengetahui keadaan
Kita melebihi dari apa yang Kita pikirkan karena Dia
adalah Sang Pencipta Dan Dia tahu dengan pasti apa
akibat bila permintaan Kita dikabulkan Nya sedangkan
diri Kita masih belum siap menerimanya.
Kita akan semakin jatuh, semakin jauh dari pada Nya
Dan akan membanggakan kemampuan diri sendiri Dan tidak
berharap sepenuhnya kepada Nya.

Berbahagialah bila doa2 anda belum dijawab karena
Tuhan akan membimbing Dan menguatkan anda sehingga
pada saat anda diberkati oleh Nya bibir Dan mulut anda
tidak akan berhenti bersyukur Dan memuji kebesaran
nama Nya……

Mungkin tidak sekarang tapi Tuhan tahu kapan
mengabulkan doa2 mu karena Tuhan tahu yang terbaik
yang Kita tidak tahu.

Posted by: Magister Komputer | October 29, 2007

Pohon Tua !

Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya
rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol
keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding
dengan pohon-pohon lain di sekitarnya.

Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka
membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung
itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon
itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi
hari-harinya yang panjang.

Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap
singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering
duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. “Pohon yang
sangat berguna,” begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang
pohon pun bangga mendengar perkataan tadi.

Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan.
Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini
mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya.
Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi
mau mampir dan singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau
berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa
Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki?” begitu ratap sang pohon,
hingga terdengar ke seluruh hutan. “Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku,
agar aku tak perlu merasakan siksaan ini?” Sang pohon terus menangis,
membasahi tubuhnya yang kering.

Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap
kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan
tangis terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang
panjang. Hingga pada saat pagi menjelang. 

“Cittt…cericirit…cittt” Ah suara apa itu? Ternyata, ada seekor anak
burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya. 

“Cittt…cericirit…cittt,” suara itu makin keras melengking. Ada lagi anak
burung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran
burung-burung baru. Satu… dua… tiga… dan empat anak burung lahir ke
dunia. “Ah, doaku di jawab-Nya,” begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu.
Mereka,akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering,
mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik untuk mau bersarang disana.

Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering,
ketimbang sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah,
kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini”, gumam sang pohon dengan
berbinar.

Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya
kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya.
Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu,
membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

Teman, begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik disana? Allah memang
selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Allah, dengan kuasa yang
Maha Tinggi dan Maha Mulia, akan selalu memberikan jawaban-jawaban buat
kita. Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak, namun,
yakinlah, Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita.

Saat dititipkan-Nya cobaan buat kita, maka di saat lain, diberikan-Nya kita
karunia yang berlimpah. Ujian yang sandingkan-Nya, bukanlah harga mati.
Bukanlah suatu hal yang tak dapat disiasati. Saat Allah memberikan cobaan
pada sang Pohon, maka, sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan
kemuliaan-Nya. Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab, Dia
menyimpan sejumlah rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang dimiliki.

Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah bagian dari
rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya buat kita. Jangan putus
asa, jangan lemah hati. Allah, selalu bersama orang-orang yang sabar.

Older Posts »

Categories